Sabtu, 05 Februari 2011

POLITEISME DALAM AJARAN KRISTEN (TRINITAS VERSUS ALKITAB)

Kaum misionaris Kristen senantiasa mengajarkan bahwa Tuhan itu terdiri atas tiga pribadi dalam satu substansi atau yang lebih dikenal dengan istilah Trinitas atau Tritunggal (Bapa, Anak/Yesus, dan Roh Kudus). Dari manakah dasar ajaran dan keyakinan ini? Adakah tertulis dalam Alkitab/Bibel? 

Pada bagian ini kita akan mencermati apa yang dikatakan Alkitab tentang konsep ketuhanan dengan mengkonfrontasikannya dengan ajaran/doktrin Trinitas. Tentu saja dalam pembahasan ini kita harus memisahkan antara ajaran dan keyakinan tentang Trinitas dengan apa saja yang dikatakan Alkitab tentang konsep ketuhanan. 

1. Bapa/Allah.

Perjanjian Lama secara tegas menyatakan bahwa tidak ada tuhan-tuhan lain bagi umat Israel kecuali Allah. 

Akulah Tuhanmu, yang telah membebaskanmu dari negeri Mesir, keluar dari tempat perbudakan; engkau tidak ada memiliki tuhan-tuhan lain selain Aku. (Keluaran 20:2-3 - al. Douay-Rheims Bible 1582 M & King James Version 1611 M)

Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. (Ulangan 4:35) 

Bahkan, dalam Perjanjian Baru,  Yesus sendiri menyatakan secara tegas bahwa Tuhan itu hanyalah Allah saja. 

Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (Markus 12:29) 

Jawab Yesus: "Mengapa engkau memanggilku Guru yang baik?  Hanya Satu yang baik, yaitu Allah. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah-Nya. (Matius 19:17 - al. Douay-Rheims Bible 1582 M & King James Version 1611 M)  

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3)

Konsep ketuhanan dan keesaan Allah ini sangat jelas dikatakan oleh Alkitab. 

2. Anak Allah. 

Frasa "anak Allah" banyak ditemukan dalam Alkitab. Namun demikian, Alkitab tidak pernah menyatakan bahwa "anak Allah", siapa pun dia, memiliki kesetaraan dengan Allah. Tampaknya, Alkitab hanya ingin menggambarkan bahwa siapa saja yang memiliki hubungan kedekatan secara spiritual dengan Allah dianugerahi gelar sebagai "anak Allah". 

Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. (Kejadian 6:1-2)

Menurut ayat di atas, disiratkan bahwa sebelum Allah menciptakan manusia, anak-anak Allah telah terlebih dahulu diciptakan, hingga ketika jumlah manusia bertambah banyak, konon anak-anak Allah tersebut tertarik kepada anak-anak perempuan manusia lalu mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu dan melahirkan keturunan bagi mereka (Kejadian 6:4).   

Simak juga anak-anak Allah yang lain berikut ini:

Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung; (Keluaran 4:22) 

Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi Bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku. (Yeremia 31:9) 

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, anak Allah. (Markus 1:1)

anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah. (Lukas 3:38)  

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9) 

Selain itu, Alkitab juga menggambarkan bahwa orang-orang yang memiliki hubungan kedekatan secara sepiritual dengan Allah dianggap menjadi satu kesatuan dengan Allah. Yesus berkata:

Bapaku, yang memberikan mereka kepadaku, lebih besar daripada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu. (Yohanes 10:29-30)

Dan bukan untuk mereka ini saja aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam aku dan aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku ... Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi aku ... dan aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepadaku ada di dalam mereka dan aku di dalam mereka. (Yohanes 17:20-21,23,26)

Singkatnya, Alkitab mengatakan bahwa yang disebut "anak Allah" tidak hanya menunjuk kepada pribadi tertentu, tetapi bahkan meliputi segenap umat dan makhluk tertentu (anak-anak Allah yang bukan golongan manusia sebagaimana disebutkan dalam Kejadian 6:1-5). 

Sebagian besar umat Kristen menuhankan Yesus bersandarkan pada ayat berikut:

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibunya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri. (Matius 1:18)

Umat Kristen berkeyakinan bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah atau Allah sendiri, karenanya, bisa dipahami bahwa Yesus merupakan pengejawantahan dari Roh Kudus atau Allah. Namun demikian, Alkitab mencatat tentang peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya) yang tidak kalah ajaibnya dibandingkan dengan peristiwa kelahiran Yesus dari perawan Maria. Konon, Yohanes Pembaptis lahir dari seorang perempuan mandul yang sudah tua bangka, namanya Elisabet, istri Nabi Zakharia. Peristiwa kehamilan Elisabet ini, dijelaskan dalam Alkitab, tidak terlepas dari bantuan penuh Roh Kudus. Konon, Yohanes Pembaptis diperkuat oleh Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. Berikut petikan ayat-ayatnya:

Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Istrinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet ... Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya ... Tetapi malaikat (Gabriel) itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes ... Sebab ia (Yohanes) akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya ... Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus. (Lukas 1:5,7,13,15,41)

Jika kita mau konsisten, maka kisah kelahiran Yohanes Pembaptis di atas tidak kalah ajaibnya dengan kisah kelahiran Yesus menurut Alkitab. Keduanya, memiliki kualifikasi yang sama, yakni sama-sama berkat campur tangan langsung Roh Kudus. Bedanya, jika Yesus lahir dari seorang perawan muda, maka Yohanes Pembaptis lahir dari seorang perempuan mandul yang sudah tua bangka. Keduanya tidak mungkin lahir tanpa bantuan langsung Roh Kudus.

Jika Yesus dianggap Tuhan karena kejadiannya oleh sebab campur tangan langsung Roh Kudus, maka, mengapa umat Kristen tidak menuhankan Yohanes Pembaptis, yang juga kejadiannya oleh sebab campur tangan langsung Roh Kudus? 

3. Roh Kudus.
Tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Roh Kudus memiliki derajat kesetaraan dengan Allah. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa Roh Allah (Perjanjian Lama) tidak sama dengan Roh Kudus (Perjanjian Baru), karena umat Israel hanya memiliki satu Tuhan yaitu Allah (Elohim/Jahweh). Simak ayat berikut: 

Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. (Kejadian 1:2)

Roh Allah sebagaimana tersebut dalam ayat di atas (Perjanjian Lama) bermakna Allah sendiri dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Roh Kudus dalam Perjanjian Baru. Demikian juga dengan roh Allah sebagaimana tersebut dalam pesan Yesaya berikut ini:

Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. (Yesaya 42:1)

Roh Allah dalam pesan Yesaya di atas bermakna roh ciptaan Allah. Allah telah menentukan "orang pilihan"-Nya dengan memberikan roh kepadanya sejak masih dalam kandungan. Makhluk hidup seperti malaikat, jin, manusia, dan binatang semuanya memiliki roh yang diciptakan oleh Allah. Namun demikian, hanya tertentu saja dari mereka yang menjadi "orang pilihan"-Nya.

Berkenaan dengan pesan Yesaya di atas, Perjanjian Baru secara khusus menyebut istilah roh Allah berikut ini:

Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan ia melihat roh Allah seperti burung merpati turun ke atasnya, lalu terdengarlah suara dari langit yang mengatakan: "Inilah anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan." (Matius 3:16-17)

Ayat Matius tersebut sebenarnya merupakan distorsi dari pesan Yesaya di atas. Dalam hal ini, bukanlah maksud pengarang Matius untuk menyatakan kesetaraan Yesus dengan Allah, tetapi bahwa pengarang Matius berupaya keras untuk menggenapi seluruh nubuat Perjanjian Lama dengan menyuguhkan sosok Yesus. Bagaimanapun juga, roh Allah dalam kasus Matius ini tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Roh Kudus. Lebih jauh, tidak ada konfirmasi sama sekali dalam seluruh Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa Roh Kudus memiliki derajat kesetaraan dengan Allah.

Bahkan, dalam Perjanjian Baru sendiri, dengan mengkontraskan Matius 1:18 dan Lukas 1:26-27 dapat diidentifikasi bahwa Roh Kudus sebenarnya adalah malaikat Gabriel. 

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. (Matius 1:18)  

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. (Lukas 1:26-27) 

Ringkasnya, identifikasi yang paling mungkin atau bahkan paling tepat tentang pribadi Roh Kudus adalah malaikat Gabriel. Malaikat Gabriel adalah malaikat yang mempunyai tugas sebagai penyampai wahyu/ilham/pesan dari Allah kepada orang-orang tertentu yang menjadi pilihan Allah di muka bumi. Ia sering berubah-ubah bentuk fisik.1 Ia bisa menjelma menjadi manusia, binatang, benda mati, raksasa, hingga kembali ke bentuk aslinya sebagai Roh Kudus (Roh Suci yang ghaib). Dalam hal ini perlu dijelaskan ketika malaikat Gabriel menghampiri Maria dalam wujud manusia dengan menjanjikan Roh Kudus:

Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, anak Allah. (Lukas 1:34-35)

Dijelaskan dalam ayat di atas, bahwa ketika menghampiri Maria untuk mengabarkan kehamilannya, malaikat Gabriel berubah wujud seperti manusia, dan ketika memperkuat janin Yesus (Nabi Isa) dalam kandungan rahim Maria, malaikat Gabriel kembali ke wujud aslinya sebagai Roh Kudus. Demikian pula ketika memperkuat janin Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya) dalam kandungan rahim Elisabet, malaikat Gabriel berwujud sebagai Roh Kudus. Konon, janin Yohanes Pembaptis melonjak kegirangan ketika mendengan salam Maria:

Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus. (Lukas 1:41)

Roh Kudus juga konon memberi wahyu/ilham kepada Nabi Zakharia untuk bernubuat:

Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: ... (Lukas 1:67)

Terlepas dari persoalan siapa sebenarnya Roh Kudus itu, yang pasti Alkitab tidak pernah meninggikan derajat Roh Kudus hingga setara dengan Allah.

4. Doktrin Paulus Tarsus. 

Berikut doktrin ketuhanan menurut Paulus: 

Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6) 

Dari ayat di atas, Paulus ingin mempengaruhi orang-orang Korintus pada waktu itu agar mengikuti ajarannya, bahwa Tuhan terdiri dari dua substansi yaitu Bapa dan Yesus Kristus. Doktrin Paulus di atas, bukan saja bertentangan dengan konsep ketuhanan dalam Perjanjian Lama, tetapi juga bertentangan dengan pernyataan Yesus dalam kitab-kitab kanonik (Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes).

Lebih jauh, Paulus juga menyampaikan sebuah konsep tentang kemanunggalan Tuhan bersama Melkisedek:

Ia (Melkisedek) tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah (Yesus), ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya. (Ibrani 7:3)

Jadi, menurut Doktrin Paulus, Tuhan merupakan kemanunggalan dari tiga mitra yang sejajar yang terdiri atas Bapa, Yesus, dan Melkisedek.  

Tentu saja, yang membuat kita terheran-heran adalah, mengapa surat-surat Paulus yang berjumlah 14 kitab itu begitu saja diterima dan dimasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru hanya oleh usulan Athanasius, uskup Aleksandria pada tahun 367 M? Sebagaimana dapat dibaca dalam berbagai literatur, Paulus bukan dan tidak pernah menjadi murid Yesus. Pernyataan-pernyataanya merupakan tulisan yang sangat jelas membesarkan diri sendiri.

Perlu diketahui, bahwa tidak ada nabi/rasul yang menulis kitab dengan tangan sendiri. Semua ajaran nabi/rasul ditulis dan diabadikan oleh para pengikutnya yang percaya akan kenabian/kerasulannya. Jika ada seorang yang mengaku nabi/rasul dengan menulis sendiri ajarannya dalam sebuah kitab tertentu dan menyebarkannya kepada orang lain maka dapat dipastikan ia adalah nabi/rasul palsu, terlebih jika tulisan tersebut tampak jelas berisi ajaran dengan membesarkan diri sendiri.


KESIMPULAN:
Konsep ketuhanan Trinitas yang dikumandangkan para misionaris Kristen sesungguhnya tidak ada dalam Alkitab. Ia adalah doktrin gereja dan merupakan pengembangan sayap dari Doktrin Paulus, yang selanjutnya dipercaya begitu saja oleh umat Kristen tanpa dasar yang kuat.  


Keterangan:

1. Beberapa wujud malaikat Gabriel yang dicatat dalam Alkitab/Bibel antara lain:

(a) Wujud raksasa.

Konon digambarkan dalam Alkitab, ketika Nabi Zakharia hendak membakar ukupan di dalam Bait Suci, ia melihat malaikat Gabriel berdiri di sebelah kanan mezbah dalam wujud raksasa. Kontan saja, Nabi Zakharia terkejut dan ketakutan:

Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut ... Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. (Lukas 1:11-12,19)

(b) Wujud manusia biasa.

Ketika hendak mengabarkan kehamilan Maria, malaikat Gabriel berwujud seperti manusia biasa dengan memasuki rumah Maria:

Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. (Lukas 1:28-29)

(c) Wujud asli sebagai Roh Kudus.

Dijelaskan dalam Alkitab, sebagaimana yang konon dituturkan oleh malaikat Gabriel, Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya) akan diperkuat oleh Roh Kudus mulai dari rahim ibunya (Elisabet).

Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. (Lukas 1:15)
Selengkapnya »»»

Jumat, 04 Februari 2011

HEBATNYA OTAK KANAN KITA (RIGHT BRAIN)*

Apakah anda merasa tua dan sudah kehilangan kekuatan untuk menghafal? Atau merasa sudah pikun? Pertanyaan ini pasti selalu menghantui kita selama hidup, atau setelah melewati usia 30 tahun. Hal sepele yang sering terjadi biasanya adalah lupa meletakkan kacamata, pulpen bahkan HP. Benarkah karena memori otak kita sudah banyak yang rusak? Atau kapasitas sel-sel otak kita menyusut?
Hasil penelitian dari Dr. Bill Lucas, otak manusia mengandung 100 milyar sel. Tiap-tiap sel dihubungkan oleh dendrit. Volume otak memang mempengaruhi daya pikir, namun tidak mempengaruhi daya ingat atau kemampuan.

Otak sendiri terdiri dari 2 bagian, otak kiri yang biasa digunakan untuk menghafal, menghitung, menjelaskan perbedaan, tulisan, bahasa, logika dan urutan (short term memory). Sedangkan otak kanan biasa digunakan untuk imajinasi, seni, emosi, warna, menjelaskan persamaan, kreativitas dan bersifat long term memory. Sel-sel otak kanan atau kiri akan mengalami mati namun tetap akan tumbuh sel-sel baru.

Bila diperbandingkan antara sel yang mati dan hidup, maka tergantung dari manusia tersebut. Sel-sel baru akan tumbuh seirama dengan rangsangan atau beban yang diterima oleh otak.

Dengan demikian, semakin sering kita berpikir dan mengasah otak kita maka akan semakin banyak sel-sel baru yang akan lahir. Hal tersebut dipengaruhi juga oleh asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh.

Diukur dari volume otak manusia normal, setiap 1 informasi yang kita masukkan ke otak, akan menggunakan 10 sel otak. Apabila setiap 10 detik kita masukkan 1 informasi, dalam 1 hari  kita menghabiskan 1 x 10 x 6 x 60 x 24 = 86400 sel otak. Dalam 1 tahun =  8640 x  12 bulan = 32.140.800 sel otak. Apabila kita hidup sampai usia 80 tahun maka sel otak yang terisi 32.140.800 x 80 tahun = 2.571.264.000 (2,6 milyar) atau hanya menghabiskan 26 % dari volume otak kita. Jadi mustahil karena kebanyakan berpikir atau menghafal, otak kita akan penuh.

Sebagian orang akan tetap akan merasa lelah atau capek untuk menghafal banyak informasi sekaligus. Hal itu terjadi karena belum biasa untuk mensinergiskan peran otak kanan dan kiri. Dengan menggunakan kedua belah otak kita, maka informasi cepat diserap dan memiliki sifat tahan lama dalam ingatan. Beberapa kiat yang dapat digunakan untuk mensinergiskan kedua otak kita akan dibahas lebih lanjut. Namun perlu diingat bahwa latihan, latihan, dan latihan adalah kunci keberhasilan.

Dua tips untuk membantu meningkatkan daya ingat, antara lain :
1. Gunakan teknik cerita dalam khayalan (otak kanan berperan). Awalnya dapat kita latihkan dengan menghafalkan daftar belanjaan. Contoh daftar belanja istri kita : sabun mandi, gula, beras, rinso, cabe, molto, pempers, sikat cuci, terasi dan mentega. Mari kita buat cerita lucu tentang daftar tersebut, contohnya adalah saya mau belanja sabun mandi baunya harum…pas jalan ketabrak dengan truk gula, isinya tumpah ternyata beras, dimasak pakai rinso sampai gosong, lalu dimakan pake cabe 1 kg, kepedasan minum molto, selesai mulut dilap pakai pampers, belum kering digosok pakai sikat cuci. Ternyata masih terasa pahit sehingga makan terasi yang diolesi mentega. Ha..ha..ha… Cerita ini tentunya lebih singkat bila hanya dalam pikiran kita. Namun cerita ini akan tersimpan lama di otak kita karena kita akan mengaktifkan otak kanan yang bersifat long term memory. Latihlah untuk hal-hal tadi.

2. Gunakanlah khayalan yang lucu. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menghafal nomor-nomor penting. Contohnya adalah nomor KTP 6970017080007. Penulis mengkhayalkan sebagai berikut : Pak Hanafi (lifting 69) naik pesawat boeing 700, merayakan hari kemerdekaan di atas pesawat (17-08) ditembak oleh agen James Bond (0007) ha…ha…ha. Cerita ini bersifat lucu dan terlalu mengkhayal. Namun disitulah letak pemanfaatan otak kanan kita yang bersifat long tem memory.

Memang banyak cara lain yang dapat digunakan untuk mensinergikan penggunaan otak kiri dan kanan. Dari berbagai buku, dapat digali dan dipraktekkan. Namun pada intinya adalah sama, bahwa kita harus memakai pemicu / tag dan khayalan yang membekas. Latihan dasar yang harus kita laksanakan untuk merangsang otak adalah dengan mengamati ruangan secara detail, selalu membayangkan dan menghafal apapun yang dilihat dan mengasumsikan menjadi hal lucu atau heboh dan unik untuk mengingat kembali saat melihat tersebut.

Selain itu, hal mudah untuk mengaktifkan otak kanan adalah dengan mendengarkan musik. Musik diyakini 100% mampu merangsang pertumbuhan sel otak.

Dengan musik, setiap sel-sel otak akan merangkul ratusan sel-sel lain disekitarnya melalui dendrit. Semakin besar dan banyak jaringan dendrit yang mengikat sel-sel otak maka akan semakin kuat daya ingat kita. Memang kita tidak mungkin menyamai kemampuan Albert Einstein.

Namun kita juga harus berkaca pada orang disekeliling kita yang di usia 70-an masih mampu menjadi Professor atau staf pengajar . Ingatlah selalu, otak kita merupakan karunia terbesar dari Allah SWT. Gunakanlah dan latihlah untuk menghargai karunia-Nya.

Selengkapnya »»»

Dakwah itu WAJIB dan PERLU ~~~oleh: m iman Taufiqurrahman

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (( 6/125))
Seruan langit kepada insan penghuni bumi adalah “serulah (manusia) kepada sabili Rabbik (jalan Tuhanmu)” (6/125). Seruan suci dan memuliakan seluruh insan  yang menyambutnya sehingga Allah SWT menggelari manusia yang mengorbit (beredar)ditengah tengah masyarakat untuk berdakwah dengan sebutan “KHAIRO UMMAT (Ummat Terbaik)” (3/110) dan juga Allah sebut dengan “AHSANU QAULAN (Ucapan terbaik)” (41/33) .
Rasulullah SAW juga bersabda:
 لِأَنْ يَهْدِيَكَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ مِنْ حُمُرِ النَّعَمِ. (رواه مسلم).
Sungguh jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang melalui engkau (dakwah engkau) maka itu lebih baik bagimu daripada engkau memiliki onta merah.” (Hadits shahih riwayat Muslim dalam kitab  fadha’il, no. 2406).

Dalam Hadits yang lain, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah swt memberi banyak kebaikan, para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi, sampai semut-semut di lubangnya dan ikan-ikan selalu mendoakan orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.” (HR. Tirmidzi dari Abu Umamah Al-Bahili).

Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 125 yang diawali dengan perintah SERULAH!’. Menunjukan bahwa “menyeru manusia” atau dakwah itu hukumnya wajib. Karena asal dari perintah menunjukan kepada wajib kecuali kalau ada dalil lain yang memalingkannya.

Kewajiban dakwah ini kena kepada seluruh manusia mukmin (fardlu ain). Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan kepada kita agar menjadi “Ummat” yang selalu berdakwah (3/105), dan teruslah berdakwah seperti yang telah Allah perintahkan kepada kita (42/15).

Dakwah adalah ajakan atau seruan kepada manusia kejalan Rabb (6/125) agar manusia mengabdi kepada Allah dan menjauhi thaguth (39/17, 16/36) dan agar Din Islam tegak dimuka bumi ini (42/13-15).

Bagaimana jika manusia mukmin mulai meninggalkan amanah dakwah ini?
1. Manusia yang meninggalkan amanah dakwah adalah manusia yang EGOIS. Kalau ia benar hanya ingin benar sendiri, kalau ia baik maka ia hanya ingin baik sendirian.  Padahal Rasulullah SAW mengajarkan agar manusia menjadi manusia social yang mau belajar qur’an dan mengajarkan Qur’an kepada orang lain.
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ.
”Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. al-Bukhari dan al-Tirmizi)
2. Manusia yang meninggalkan amanah dakwah adalah manusia DAYUS, yaitu manusia yang enggan melakukan perubahan dan perbaikan sosial. Allah SWT mengancam  Adzab bagi manusia yang berpangku tangan dari keburukan dan kejahatan social tanpa mau berpartisifasi membereskannya dengan gerakan dakwah. Lihat kisah di adzabnya Bani Israel ketika ia diam tidak mengingatkan  masyarakat untuk berhenti menodai hari sabat (7/164-165)
3. manusia yang meninggalkan amanah dakwah adalah manusia terlaknat. Rasulullah saw bersabda, “Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya. Hendaklah kalian benar-benar melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar. Dan Hendaklah kalian benar-benar mengambil tangan orang yang bodoh dan membawanya kepada kebenaran atau ALLAH benar-benar akan memukul hati sebagian kalian dengan sebagian lainnya, kemudian melaknat kalian sebagaimana ALLAH melaknat mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/161)
4. Mengundang adzab Allah. Dari sahabat Abu Bakar ra, beliau berkata: sesungguhnya kami pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya jika manusia melihat seseorang melakukan kedzaliman, kemudian mereka tidak mencegah orang itu, maka ALLAH akan meratakan adzab kepada mereka semua. (Shahih. HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
5. Terhalang terkabulnya do’a. Rasulullah bersabda,”Demi Dzat yang diriku di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu, maka sungguh ALLAH akan mengirimkan kepada kalian siksa-Nya kemudian kalian berdo’a kepada-Nya akan tetapi ALLAH tidak mengabulkan do’a kalian.” (Shahih. HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Selengkapnya »»»

Selasa, 01 Februari 2011

TAHAPAN TERJADINYA STRRRRRRRREES


Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja ataupun pergaulan lingkungan sosialnya. Dr. Robert J. Amberg (dalam Hawari, 2001) membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut :

1. Stres tahap I

Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: 
1) Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting); 
2) Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya; 
3) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.

2. Stres tahap II

Dalam tahapan ini dampak stres yang semula “menyenangkan” sebagaimana diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi yang tidak lagi cukup sepanjang hari, karena tidak cukup waktu untuk beristirahat. Istirahat yang dimaksud antara lain dengan tidur yang cukup, bermanfaat untuk mengisi atau memulihkan cadangan energi yang mengalami defisit. Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada stres tahap II adalah sebagai berikut: 
1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya merasa segar; 
2) Merasa mudah lelah sesudah makan siang;
3) Lekas merasa capai menjelang sore hari; 
4) Sering mengeluh lambung/perut tidak nyaman (bowel discomfort); 
5) Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar); 
6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang; 
7) Tidak bisa santai.

3. Stres Tahap III

Apabila seseorang tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu, yaitu: 
1) Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan “maag”(gastritis), buang air besar tidak teratur (diare); 
2) Ketegangan otot-otot semakin terasa; 
3) Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat; 
4) Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late insomnia); 
5) Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa loyo dan serasa mau pingsan). Pada tahapan ini seseorang sudah harus berkonsultasi pada dokter untuk memperoleh terapi, atau bisa juga beban stres hendaknya dikurangi dan tubuh memperoleh kesempatan untuk beristirahat guna menambah suplai energi yang mengalami defisit.

3. Stres Tahap IV

Gejala stres tahap IV, akan muncul: 
1) Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit;
2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit; 
3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespons secara memadai (adequate); 
4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari; 
5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan; Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat dan
kegairahan; 
6) Daya konsentrasi daya ingat menurun; 
7) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.

4. Stres Tahap V

Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stres tahap V, yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: 
1) Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion); 
2) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana; 
3) Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder); 
4) Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.

6. Stres Tahap VI

Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI ini berulang dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ICCU, meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan kelainan fisik organ tubuh. Gambaran stres tahap VI ini adalah sebagai berikut: 
1) Debaran jantung teramat keras;
2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap); 
3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran; 
4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan; 
5) Pingsan atau kolaps (collapse). Bila dikaji maka keluhan atau gejala sebagaimana digambarkan di atas lebih didominasi oleh keluhan-keluhan fisik yang disebabkan oleh gangguan faal (fungsional) organ tubuh, sebagai akibat stresor psikososial yang melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya.

sumber >>
http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/10/08/tahapan-terjadinya-stres/
Selengkapnya »»»